Salam ILMUWAN !!... untuk mengawali postingan pertama kami, kami akan memposting mengenai pengertian KIR agar kalian mengenal lebih dalam lagi apa sih KIR itu? langsung saja simak ya ^_^
Kelompok ilmiah remaja (disingkat KIR) adalah kelompok remaja yang melakukan serangkaian kegiatan yang menghasilkan karya ilmiah. KIR merupakan kegiatan ekstrakurikuler di SMP,SMA,SMK,Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, maupun pondok
pesantren. Extrakurikuler ini merupakan
organisasi yang sifatnya
terbuka bagi para remaja yang ingin mengembangkan kreativitas,ilmu pengetahuan, dan teknologi pada masa kini maupun masa yang akan
datang.
Ada 3 kata yang terdapat dalam K.I.R, yakni
kelompok, ilmiah, dan remaja. Kelompok adalah sebuah kumpulan, karena memang
asalnya anggota KIR adalah kumpulan siswa yang berkumpul belajar di luar jam
belajar yang ditetapkan sekolah, dalam bentuk kelompok belajar (study club).
Konotasi kelompok berkembang menjadi organisasi seiring, dengan bertambahnya
jum lah anggota dan beragamnya program kegiatan yang berkaitan langsung dengan
pelajaran (diskusi, percobaan, dan penulisan karya ilmiah). Sebagai sebuah
organisasi maka, hal-hal yang menyangkut dasar-dasar kepemimpinan, sistem
berorganisasi, manajemen, dan administrasi sudah harus built-in dengan
sendirinya.
Terminologi “ilmu pengetahuan” diperkenankan
kata “sains”. Sebuah adopsi yang kurang dapat dipertanggung jawabkan, bahkan
cenderung gegabah. Kata “sains” menafsirkan MIPA = matematika + IPA
(fisika, kimia, biologi dan cabang-cabang serta paduannya). Tidak disadari atau
tidak disengaja, kata “science” sering dilekatkan dengan “technology” atau
“sainstek”, akhirnya seolah-olah “science” itu adalah hanya ilmu-ilmu
(pengetahuan) alam. Akhirnya,….kasian deh ilmu-ilmu (pengetahuan) sosial tidak
punya tempat. Ilmu-ilmu (pengetahuan) sosial secara halus bisa dikatakan bukan
“science”. Dengan pemahaman ini, maka jurang antara ilmu-ilmu (pengatahuan)
alam dan ilmu-ilmu (pengetahuan) sosial semakin lebar dan dalam. Oleh karena
itu dibutuhkan ilmuwan yang memandang antara keduanya bukan berada pada
hierarki tetapi paralel, tidak dalam levelisasi tetapi seteraan dan
kesejajaran. IPA dan IPS harus bergandengan tangan. Hal ini PR bagi yang
merindukan runtuhnya tembok pembatas serta pagar pemisah. Mereka berada di
dalam dunia pendidikan, organisasi ilmuwan, dan komunitas sosial.
REFERENSI : WIKIPEDIA
0 comments